SISWA SMA SE-JEMBRANA IKUTI LOMBA DEBAT HIV/AIDS

Berbagai upaya telah dilakukan pemkab Jembrana untuk mensosialisasikan bagaimana bahaya HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkoba khususnya dikalangan anak muda. Salah satu acara yang ditempuh adalah dengan menggelar lomba debat tingkat SMA , bertempat diruang pertemuan gedung kesenian bung karno, jumat (18/7). Selain lomba debat sehari sebelumnya juga juga digelar lomba karikatur dengan mengambil tema serupa. Acara yang memperebutkan piagam, sertifikat serta uang pembinaan jutaan rupiah dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Putu Suasta.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Putu Suasta menjelaskan , digelarnya lomba debat dan karikatur ini merupakan salah satu upaya yang ditempuh pemkab Jembrana dalam mencegah bahaya HIV dan penyalahgunaan narkoba, khususnya dikalangan remaja. Kegiatan ini tergolong tindakan preventif yang menyasar anak sekolah dengan tema kegiatan : “ Kami tahu,kami paham, kami peduli dan stop AIDS menju Jembrana triple zero ( zero infected, zero discrimination dan zero HIV related death) . Dari lomba ini lima besar terbaik akan kami tunjuk mewakili Jembrana mengikuti lomba KSPAN tingkat provinsi, “ujar Suasta.

Layaknya debat dalam pilpres kemarin, peserta yang satu tim terdiri tiga orang dirancang bertarung head to head berdebat seputar materi tentang HIV/AIDS dan remaja yang materinya sudah disiapkan oleh panitia. Mereka dipandu oleh satu orang moderator dan dinilai langsung oleh tim juri . Tak kalah hebohnya para supporter yang rata-rata teman sebaya dari sekolah yang sama, yang senantiasa bertepuk tangan dan member yel-yel seusai sekolah yang dibelanya member ulasan. Mereka juga akan bertepuk tangan dan berteriak makin riuh apabila tim sekolahnya berhasil memojokkan lawannya saat berdebat.

Juri yang menentukan hasil akhir berjumlah lima orang, berasal dari dinas kesehatan dan pendidikan pemkab Jembrana.

Dr I Nyoman Sujana salah satu panitia debat dan juri mengatakan debat antar sekolah ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama peserta diadu secara acak lewat undian dan dijadikan dua kubu yakni yang pro dan kontra terhadap soal yang dilontarkan moderator. Barulah pada sesi kedua peserta yang kuat dan penampilannya bagus pada sesi pertama akan diadu dengan peserta lain yang sama kuatnya, untuk mendapatkan pemenang utama. “ Kerja sama dan analisa, kaidah bahasa,rasionalitas ide ,sikap dan kelengkapan data menjadi factor utama pertimbangan kami memberikan penilaian, jadi menghilangkan kesan subyektifitas, “tutur Sujana.

Salah satu materi yang dilontarkan oleh moderator dan menjadi perdebatan sengit adalah setuju tidaknya pemeran video porno dikeluarkan dari sekolah. Pihak yang pro memberikan argument contoh yang salah itu akan ditiru rekan-rekan lainnya apabila tidak ditindak tegas. Selain itu perilaku itu dianggap aib dan dapat mencemarkan nama baik sekolah. Sedangklan yang kontra terhadap pemecatan umumnya bersikap mesti diberikan toleransi terhadap kesalahan dengan harapan tidak mengulanginya lagi. Selain itu dikhawatirkan siswa yang dipecat masa depannya akan tambah amburadul selepas dari sekolah serta mempertimbangkan faktor kemanusiaan pula.

Terpilih sebagai pemenang pertama adalah tim debat dari SMAN 1 Melaya, juara dua SMAN 2 Mendoyo serta juara ketiga tim debat dari SMAN 1 Negara. (Abhi/Humas Jembrana)

Kembali