PARADE BUDAYA, MENUTUP RANGKAIAN PERINGATAN HUT KE 119 KOTA NEGARA

Setelah selama sebulan lebih memperingati Hari Ulang Tahun ke 119 Kota Negara dengan berbagai macam kegiatan. Seluruh rangkaian kegiatan akhirnya ditutup dengan pelaksanaan Parade Budaya, Sabtu (30/8) di sepanjang Jalan Ngurah ai Negara.

Parade Budaya yang dibuka oleh Bupati Jembrana I Putu Artha dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ketut Suastika mewakili Gubernur Bali Made Mangku Pastika, ditandai dengan pemukulan kulkul di Panggung Utama yang terletak di dekat Peken Ijogading Jembrana.
Pelaksanaan Parade Budaya peringatan HUT ke 119 Kota Negara kali ini berbeda dengan tahun pelaksanaan Parade Budaya tahun 2013 lalu. Panggung Utama yang dulunya ditempatkan di depan Puri Agung Negara, saat Parade Budaya kemarin berlokasi di dekat Peken Ijogading Jembrana.

Selain panggung utama, di sepanjang Jalan Ngurah Rai juga terdapat panggung-panggung lainnya seperti di Simpang Empat Monumen Adipura dan di dekat Pasar Umum Negara. Menurut Ketua Panitia HUT Kota Negara ke 119 Tahun 2014 I Made Kembang Hartawan, Parade Budaya tahun ini lebih banyak menampilkan seniman-seniman lokal, sebanyak 200 seniman lokal Jembrana ikut serta dalam Parade Budaya ini. Diprioritaskannya seniman lokal Jembrana kata Kembang merupakan masukan sebagian besar masyarakat Jembrana. Kembang menyebutkan, pelaksanaan parade budaya yang digelar setiap tahun ini, sejatinya adalah wujud dari kegembiraan masyarakat Jembrana. “ Ini adalah pestanya rakyat, mereka sangat gembira dapat menyaksikan dan terlibat langsung dalam setiap kegiatan termasuk dalam parade ini “ ujar Kembang. Wakil Bupati Jembrana ini juga menyadari, tidak semua seniman Jembrana dapat menampilkan keseniannya, karena selain waktu yang terbatas juga karena jumlah kesenian di Jembrana sangat banyak. Namun kesenian-kesenian yang tidak tampil dalam parade sudah ditampilkan sebelumnya baik di Panggung Jagatnata maupun di Gedung Kesenian Bung Karno. “ Setiap tahun kita evaluasi pelaksanaannya, terutama soal kenyamanan masyarakat yang menonton, tahun depan kita berupaya memberikan tempat yang lebih refresentatif sesuai dengan kemampuan anggaran “ ungkap Kembang.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, parade budaya lebih banyak menampilkan seniman lokal yang tersebar di seluruh kecamatan berdasarkan usulan sebagian besar masyarakat Jembrana. Hal ini menurutnya sangat relevan dengan tema HUT Kota Negara yaitu Jagra Sabdhaning Rat. Tema ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin apapun dia, harus mampu mewujudkan keinginan dan aspirasi anggota maupun masyarakatnya. Sepanjang aspirasi tersebut berguna dan bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Sejumlah kesenian tradisional dan modern tampil dalam parade budaya yang dimulai sekitar Pk. 15.00 Wita, diawali dengan penampilan Balaganjur siswa SMP Negeri 1 Negara dan SMA Negeri 1 Negara. Pasukan Drum Band anak-anak Sekolah Dasar juga turut memeriahkan parade budaya. Iring-ringan busana pengantin khas daerah-daerah di Bali juga melintas di depan panggung utama, termasuk barisan pembawa Bandrang yaitu perangkat upacara keagamaan Hindu seperti tombak yang berisi bulu, kemudian diikuti oleh pembawa kober, umbul-umbul dan tedung. Tidak ketinggalan Lambang Daerah Kabupaten Jembrana yang diusung oleh anak-anak muda juga ditampilkan.

Satu kesenian yang tergolong langka juga tampil yaitu Ngelawang Barong Bangkal. Makna dari seni budaya ini adalah untuk memohon kepada Hyang Widhi agar diberikan keselamatan, kesejahteraan dan ketentraman bagi semua mahkluk disaat terjadinya wabah penyakit yang bisa mematikan hewan. Selain kesenian lokal Jembrana, sejumlah seniman luar Jembrana juga turut ambil bagian seperti Kabupaten Karangasem menampilkan kesenian tradisi Cekepung, Kota Denpasar dengan fragment tari Rwabhineda, Kabupaten Tabanan dengan Baris Memedi, Bangli dengan kesenian Barong Landung dan Buleleng fragment tari Sarwaprani Jagat Denbukit. Sementara Kabupaten Gianyar menampilkan fragment yang mengisahkan tentang sejarah Pura Rambutsiwi. Seniman luar Bali seperti Kota Kediri Jawa Timur menampilkan sebuah garapan fragment kisah Sanggrama Wijaya Tungga Dewi, sedangkan seniman Kabupaten Banyuwangi menampilkan kesenian khasnya yaitu gandrung yang dilengkapi dengan tarian barong.

Mengakhiri kegiatan HUT Kota Negara ke 119 pada malam harinya dilaksanakan upacara penutupan di Panggung Terbuka Pura Jagatnata Jembrana. Dalam kesempatan tersebut Bupati Jembrana I Putu Artha menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh komponen masyarakat Jembrana yang telah turut mensukseskan kegiatan peringatan selama sebulan ini. Artha juga meminta maaf jika selama kegiatan berlangsung terdapat kekurangan dan baginya setiap kegiatan selalu menjadi perhatian untuk dievaluasi. Baik saat Parade Budaya berlangsung maupun penutupan di Panggung Terbuka Jagatnata yang menampilkan seniman Salju Group alias Dadong Rerod Cs, antusiasme masyarakat Jembrana selalu membludak. (02.hmj).

Kembali