18 PASAR RAKYAT TELAH DIBANGUN, WABUP KEMBANG BELANJA DI PASAR PENDEM

Kebijakan ekonomi Pemerintah Kabupaten Jembrana yang mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dibawah kepemimpinan Bupati I Putu Artha bersama Wakilnya I Made Kembang Hartawan, terus dilakukan. Salah satunya dilakukan dengan membangun pasar yang berbasis kerakyatan alias pasar tradisional. Dalam masa pemerintahan Artha Kembang hingga saat ini sebanyak 18 pasar rakyat telah dibangun di sejumlah desa dan merata di setiap kecamatan, untuk membangkitkan potensi ekonomi di desa-desa.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan Selasa (17/5) saat meninjau Pasar Rakyat Kertajaya di Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana, yang telah diresmikan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Puspayoga Minggu (8/5) lalu. Kehadiran Wabup Kembang di Pasar Kertajaya Pendem tidak hanya meninjau, bahkan Wabup membeli ikan, sayur dan kue yang dijual di pasar tersebut. “ Saya datang untuk melihat kondisi riil pasar, setelah diresmikan oleh Menteri “ kata Kembang.
Untuk tahun ini dianggarkan Rp 900 juta untuk revitalisasi pasar – pasar yang ada di Jembrana dan ke depan di tahun 2017 anggaran akan ditingkatkan menjadi Rp. 1,2 Milliar. Nantinya setelah Pasar Pendem sejumlah pasar juga akan di revitalisasi antara lain pasar Banjar Tengah, Tegalcangkring, dan pembangunan pasar Ekasari. Pembangunan pasar rakyat tersebut sesuai dengan motto ‘Membangun Jembrana dari Desa dan Kelurahan’. "Sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, pasar sudah semestinya menjadi perhatian, khususnya pasar desa" ujar Kembang.
Untuk Pasar Pendem Kembang menyatakan akan melakukan penataan halaman dan juga menerapkan sistem pengelolaan sampah dan limbah yang lebih baik. “Tidak hanya infrastruktur berupa bangunan pasar dari segi permodalan juga para pedagang juga sudah di sediakan koperasi pasar, selain itu juga ada LPD dan juga ada pihak Bank yang juga ikut membantu melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat)” kata Kembang.
Sementara itu salah satu pedagang ikan di Pasar Pendem Ni Ketut Dantri mengaku senang dengan keberadaan pasar desa ini. “Kalau dulu saya jualan sering kehujanan, becek dan jualan berpindah - pindah. Sekarang dengan adanya pasar ini merasa terbantu karena lebih bersih dan lebih tertata. Selain itu pembelinya juga lebih ramai. Sangat senang bisa berjualan disini” kata ibu yang sudah berjualan selama 15 tahun.
Pada mulanya pasar yang buka pagi hari mulai Pk. 04.00 sampai Pk. 08.00 Wita ini, jumlah pedagangnya hanya 18 orang, namun sejak direvitalisai, kini jumlahnya bertambah menjadi 50 pedagang dan seluruh pedagang merupakan warga Kelurahan Pendem. (hmj)
Peliput : Adisuta dan Andre
Editor : Surya Putra

Kembali