Bupati Artha Tegaskan Bantuan Pengungsi Harus Tepat Sasaran. Penyaluran Satu Pintu Lewat BPBD

Bupati Jembrana I Putu Artha mengingatkan kepada tim siaga darurat pengungsi gunung agung di Jembrana agar dalam mendistribusikan bantuan bisa tepat sasaran. Ia juga menghimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan bantuan pengungsi gunung agung harus berkoordinasi dengan posko bencana dibawah komando BPBD Jembrana sebelum bantuan diserahkan kepada korban.



"Bantuan kan ada yang langsung datang dari masyarakat, ada pula yang di koordinasi oleh posko bencana. Menurut saya sebaiknya memang dikordinir oleh posko bencana, jadi satu pintu " ujar Artha disela-sela meninjau rumah penampungan pengungsi di Loloan Timur serta posko siaga darurat dikantor BPBD Jembrana, Jumat (29/9/2017).


Menurut Artha, perlunya berkoordinasi dengan posko bencana agar penyaluran bisa tepat sasaran kepada para korban yang membutuhkan. Selain itu dalam penggunaannya dana tersebut bisa diawasi dan dipertanggungjawabkan karena milik masyrakat. “ Jadi bantuan yang didistribusikan itu memang sesuai kebutuhan dan tepat sasaran,”ucapnya. Artha juga meminta kepada BPBD dan Dinas Sosial Jembrana agar bergerak aktif melakukan pendataan kebutuhan apa yang diperlukan para pengungsi.
" Posko juga harus pro aktif dalam mendata kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi," . Selain itu catat semua bantuan yang diberikan masyrakat, tulis dalam papan besar agar terbuka dan transparan,”tambahnya.

Terhadap bantuan yang saat ini sudah terkumpul di Posko, Artha juga meminta agara petugas rajin mengecek stok yang ada. Jangan sampai ada yang kadaluarsa atau malah menumpuk tidak tersalurkan, sedangkan masyrakat diluar masih ada yang membutuhkan. Mengingat masa bencana diperkirakan masih panjang, mereka juga diminta pintar-pintar mengatur strategi agar logistik tidak habis diawal , sedangkan berapa lama waktu dipengungsian belum bisa ditentukan.
Menyoroti maraknya sekelompok warga yang secara spontanitas turun jalan memungut sumbangan langsung kemasyrakat, Artha menghimbau sebaiknya cara-cara seperti itu ditiadakan. Namun masyrakat bisa tetap ikut peduli dengan memberikan sumbangan baik langsung maupun lewat transfer kerekening Posko Bencana.

Namun secara umum ia menilai di jembrana sudah baik, tidak ada yang sampai kekurangan makanan. Hal ini juga karena derasnya partisipasi dari masyarakat memberikan bantuan. “ Untuk makanan tidak ada masalah sedangkan soal pendidikan , sesuai instruksi gubernur kita juga sudah titipkan anak-anak pengungsi untuk bisa ikut belajar disekolah-sekolah terdekat. Sedangkan soal kesehatan, saya juga sudah perintahkan kepada puskesmas maupun pustu yang ada didesa aktif turun langsung mengecek kesehatan pengungsi,’tambahnya.

Dari data yang dikeluarkan BPBD Jembrana, per 28 september 2017, jumlah pengungsi di Jembrana saat ini sudah mencapai 420 orang tersebar di kecamatan Pekutatan 159 orang, Mendoyo 122 orang, Jembrana 82 orang , Negara 18 orang serta dikecamatan Melaya ada 39 orang. Sedangkan anak-anak pengungsi sebanyak 38 orang juga sudah diterima disekolah. Masing masing ditingkat TK 1 orang, sd 33 orang, smp smp 3 orang , serta sma sederajat sebanyak 1 orang. Data dari Dinas Kesehatan Jembrana juga mencatat sebanyak 85 orang pengungsi di Jembrana tergolong kategori rentan , meliputi ibu hamil, bayi serta balita.

Pihak BPBD Jembrana selain menyiapkan petugas piket siaga darurat selama 24 jam yang berasal dari anggota BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Satpol PP, juga membuka rekening guna menghimpun bantuan dengan nomor 016.02.02.401543 atas nama Peduli Erupsi Gunung Agung Karangasem Bali. (abhi/humas Jembrana)

Kembali