TANGGUL MERTASARI JEBOL PEMKAB, TNI DAN WARGA KEROYOKAN PERBAIKI TANGGUL


Tanggul jalan subak di Lingkungan Mertasari Desa Loloan Timur Kecamatan Jembrana yang jebol beberapa waktu lalu akibat tergerus air sungai tadi pagi (20/11) di perbaiki oleh gabungan warga, TNI dan Pemkab Jembrana. Perbaikan tersebut mendapat penanganan langsung oleh Wabup Jembrana Made Kembang Hartawan yang turun langsung dan ikut dalam gotong royong.

Menurut Kembang inilah bentuk gotong royong yang merupakan kekuatan ideologi kita Pancasila yang di cetuskan oleh founding father kita Bung Karno 1 Juni 1945, yang mana kalau diperas kelima sila itu sejati menjadi satu yaitu gotong royong, dimana semua komponen dari masyarakat, TNI dan Pemerintah daerah bersinergi memperbaiki tanggul.

“Sejatinya ini merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Bali-Penida, namun kita tahu Balai juga memiliki banyak pekerjaan yang harus di selesaikan dan anggarannya terbatas. Dan kita tidak menunggu itu, kita bergerak bersama sehingga tanggul ini bisa di perbaiki dan petani bisa menanam dengan baik” kata Kembang.

Kembang berharap dengan perbaikan tanggul ini air tidak akan meluap saat terjadi hujan dan para petani bisa selamat saat bekerja. “Tentunya dengan petani bisa bekerja dengan baik bisa meningkatkan hasil pertanian. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dandim 1617 Letkol Kav Djefri Marsono Hanok yang juga sudah survey sebelumnya, terima kasih juga kepada Tagana dan BPPD, warga subak yang ikut dalam memperbaiki tanggul ini” ujar Kembang

“Dananya pun juga murni gotong royong, subak mengeluarkan bambu untuk tanggul, Pemkab mengeluarkan alat berat, TNI dengan mengerahkan banyak anggotanya untuk menggarap tanggul ini, dan saya ikut menyumbang tenaga beserta konsumsi. Selain itu anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi dan anggota DPRD Jembrana Dewa Komang Wiratnadi ikut berpartisipasi menyumbangkan sejumlah dana” imbuh Kembang.

Nengah Sumani Kelian Subak Mertasari mengucapkan rasa syukurnya atas bantuan berbagai pihak dalam pengerjaan tanggul ini. “Dengan pembangunan tanggul darurat ini setidaknya 5 tahun kedepan, kondisi subaknya yang memiliki luas 90 hektar dipastikan aman. Untuk jangka panjang kami sudah memohon kepada Balai agar mengubah jalur aliran sungai agar ke depannya arus sungai tidak terlalu deras”kata Sumani.

Kembali