RAPAT TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL BUPATI ARTHA : PENGAMANAN PASCA AKSI TEROR DAN JELANG HARI RAYA HARUS LEBIH INTENSIF.

Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial dilaksanakan di Ruang Rapat VIP Kantor Bupati Jembrana Rabu (22/5). Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Jembrana I Putu Artha juga hadir Kepala Kejaksaan Negeri Jembrana Nur Elina Sari, Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav. Djefry Marsono Hanok, Asisten Pemerintahan I Made Wisarjita, Kakan Kesbangpol I Gusti. Putu Ngurah Darma Putra, perwakilan Polres Jembrana, dan Intel Kodim 1617.

Dalam rapat tersebut, Bupati Artha menyampaikan agar pengamanan Jembrana pasca terjadinya terror di Surabaya dan jelang Hari Raya Galungan, Kuningan, Idul Fitri harus lebih intensif. “Situasi di Jembrana dalam kondisi aman dan kondusif namun kita tidak boleh lengah. Pengamanan harus lebih intensif terlebih lagi Jembrana merupakan pintu masuknya Bali dan jalur perlintasan yang ramai. Kita harus bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi warga Jembrana” ujar Artha.

Artha menyatakan akan meminta Camat – Camat se Jembrana agar mendata semua kos – kosan, penginapan dalam berbagai skala yang ada di Jembrana. “Nantinya semua pemilik – pemilik kos, penginapan yang ada di Jembrana akan di kumpulkan untuk di data sekaligus diberikan pengarahan agar mendata penghuni kos ataupun penginapan. Seringkali pemilik dan penghuni kosnya justru tidak mengenal baik. Untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan akan lebih baik mereka di data” paparnya.

Selain itu Artha menyampaikan terorisme tidak merepresentasikan agama tertentu dan hal tersebut harus terus di sosialisasikan. “Kami menghimbau agar masyarakat tidak termakan isu – isu negative. Kabupaten Jembrana kerukunan antar umatnya sudah luar biasa, jangan sampai ada isu yang bisa mengusik kerukunan tersebut. Dan dalam waktu dekat, kami akan menggelar doa bersama FKUB usai mengadakan Buka Puasa bersama Pemkab Jembrana” pungkasnya.

Kembali