Jembran - Upaya melestarikan tradisi serta kearifan lokal, Pemkab Jembrana kembali menggelar Lomba burung Merpati terbang tinggi Bupati Jembrana Cup tahun 2019, bertempat di taman Pecangakan, Minggu(25/8). Lomba yang memperebukan piala tetap Bupati Jembrana ini, dibuka Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan bersama ketua sementara DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutarmi, ditandai pelepasan burung merpati keudara.
Ketua panitia, IGN. Komang Grya mengaku, kalau lomba ini diikuti oleh para seke demen(pecinta) burung merpati di kabupaten Jembrana. âKalau lomba yang sekarang(2019) jumlah pesertanya jauh lebih sedikit ketimbang saat Bupati Jembrana cup tahun ini(2018). Hal ini disebabkan, jadwal perlombaan bersamaan waktunya dengan acara lomba mekepung. Kalau saja tidak bersamaan saya pastikan pesertanya akan jauh lebih banyak. Saat ini lomba burung merpati terbang tinggi diikuti sebanyak 180 pasang saja.âujarnya.
Untuk menentukan kejuaraan, Komang Grya menegaskan, semua dewan juri berlaku jujur dan transparan .âPara âsayeâ( juri) kita sudah posisikan di setiap âacal-acalâ(tempat penilaian). Kita siapkan 4 acal-acal, setiap acal-acal diisi sebanyak 11 orang yang terdiri dari saye tengah 8 orang, saye tumpeng 2 orang dan saye kemong 1 orang dengan kreteria penilaian meliputi, gilik, tajep, buntut, bunter,nyeleseh dan pegat menek, âtegasnya.
Sementara Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan mengatakan, lomba burung merpati terbang tinggi merupakan salah satu tradisi budaya yang ada di kabupaten Jembrana. Keunikan tradisi serta nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam Lomba Burung Merpati Terbang Tinggi itu disebut Wabup Kembang harus senantiasa dijaga salah satunya melalui pelaksanaan lomba kali ini. âKeunikan tradisi budaya ini kita harapkan akan memberikan dampak positif bagi pelestarian budaya dan lingkungan alam. Selain itu melalui seke demen burung merpati terbang tinggi ini kedepan bisa memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sektor pariwisata. Terlebih lagi lomba burung Merpati terbang tinggi Bupati Jembrana Cup hari ini bisa langsung dihadiri komunitas pecinta burung merpati Bali,sekaligus mempererat ikatan menyama braya , "sebutnya .
Selain itu Ia juga berharap panitia tetap menjaga mempertahankan tradisi dan ciri khas lokal dalam pelaksanaan lomba. Seperti penggunaan stop watch menggunakan ceeng (tempurung kelapa) diisi air, alat penilai menggunakan acal-acal dan kulkul (ketongan) serta istilah-itilah lokal lainnya. " Harus dipertahankan , karena keunikannya ada disana. kendati sebenarnya bisa diganti dengan alat ukur yang lebih moderen , "pungkas Kembang Hartawan . (eka/hmsj).
Akuntabilitas Pemerintah Daerah
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA)SKPD PERUBAHAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA)SKPD PENYUSUNAN
Pengumuman
18 Apr 2024
Pengumuman bantuan Biaya Pendidikan Kepada Mahasiswa Kurang Mampu Semester I 2024
18 Apr 2024
Pengumuman Seleksi Mahasiswa Berprestasi Pemuda Daerah Semester Ganjil Tahun 2024
23 Feb 2024
Pengumuman Nilai UKK Seleksi Calon Direksi Perumda Tribhuwana tahun 2024
07 Feb 2024
Pengumuman Jadwal Uji Kelayakan dan Kepatutan Seleksi Calon Direksi Perumda Tribhuwana
06 Feb 2024
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi Perumda Tribhuwana