KENALKAN MUSEUM PRA-SEJARAH MANUSIA, MELALUI SEKOLAH MASUK MUSEUM

Jembrana - Guna memberi pemahaman akan keberadaan museum beserta fungsinya, Pemkab Jembrana melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, menggelar kegiatan sosialisasi pemahaman museum pra-sejarah manusia gilimanuk 2019 ( Sekolah Masuk Museum ) di Museum Pra-sejarah Gilimanuk Kecamatan Melaya, Kamis (19/9). Acara itu melibatkan ratusan siswa SD dan SMP se-Kabupaten Jembrana. Kegiatan juga melibatkan forum anak daerah yang dikordinir Dinas PPAPPKB Jembrana.

Hadir dalam sosialisasi itu, asisten II Pembangunan Dan Kesejahteraan Rakyat I Gusti Ngurah Sumber Wijaya mewakili Bupati I Putu Artha , Camat Melaya I Putu Gde Oka Santhika, Perwakilan Balai Taman Nasional Bali Barat, serta peserta dari siswa-siswi SD dan SMP se-Kabupaten Jembrana.

Selain diajak berkeliling , melihat berbagai koleksi prasejarah, siswa juga diberikan pemahaman literasi museum sebelumnya bertajuk museum masuk sekolah. Mereka juga sempat menyaksikan film dokumenter sejarah manusia purba Gilimanuk diruang audiotorium setempat serta menyaksikan fragmentari yang mengisahkan peradaban manusia yang pertamakali datang ke Gilimanuk dengan berbagai kisahnya, oleh sanggar Sana Sini Jembrana. Berbagai adegan dalam fragmentari itu menggambarkan kisah hidup mereka , mulai dari cara berinteraksi dengan sesamanya, cara bertahan hidup, dengan berburu binatang sampai menggunakan batu sebagai sarana senjatanya.

Kepala Bidang Kebudayaan Jembrana I Putu Sutardi mengatakan kegiatan ini bertujuan mengenalkan museum sebagai wahana edukasi khususnya kepada siswa sedari dini serta membangun karakter mereka sesuai budaya / kepribadian masyarakat Indonesia. Fungsi lainnya museum disebutnya , untuk tempat menampilkan atraksi budaya, serta berbagai kekayaan adat dan tradisi yang dimiliki bangsa. “ Sejatinya fungsi museum itu banyak sekali, disamping memperdalam literasi sejarah melalui berbagai koleksinya, juga melestarikan kekayaan sejarah bangsa, sumber informasi , penelitian sekaligus wisata. Nah hal itu yang ingin kita tanamkan kepada mereka sejak dini, “ujar Sutardi.

Sementara Bupati Jembrana dalam sambutan yang dibacakan oleh asisten II I Gusti Ngurah Sumber Wijaya , menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi dan memberikan pemahaman yang benar tentang fungsi museum kepada siswa. Museum Pra-Sejarah Manusia Gilimanuk disebutnya satu-satunya museum yang ada di Bali dan bersifat Nekropolis . “ Ini artinya manusia jaman dulu menetap, berkerja dan meninggal disini sehingga museum ini banyak menyimpan bukti-bukti arkeologis tentang benda-benda pra-sejarah serta fosil manusia purba yang banyak ditemukan di wilayah Gilimanuk,” paparnya.

Ia juga berharap , melalui kegaitan sosialisasi ini dapat menjadi sarana pendidikan,pusat studi dan rekreasi bagi peserta yang berasal dari pelajar. “ Banyak pengetahuan yang didapat dari kegiatan ini, khususnya menyangkut sejarah peradaban manusia. Karena itu kegiatan seperti mesti rutin digelar, agar museum ini semakin dikenal oleh masyarakat luas,” pungkasnya. ( abhi/hmsj)

Kembali