Jelang Musim Hujan, Bupati Artha Ajak Masyarakat Intensifkan Bersih bersih sungai

Pemkab Jembrana bersama masyarakat terus mengintensifkan gerakan membersihkan sungai. Hal itu bentuk kewaspadaan , jelang musim penghujan yang sebentar lagi diprediksikan turun di Jembrana. Seperti kegiatan gotong royong melibatkan unsur masyarakat, pelajar hingga ASN , dipimpin langsung Bupati Jembrana I Putu Artha serta Wabup I Made Kembang Hartawan, sabtu pagi , 9/11, bertempat di Pangkung Lampah Kelurahan Pendem. .

Aksi bersih – bersih sungai itu dilakukan agar aliran air tidak terhambat oleh sampah maupun penyempitan lainnya ketika musim hujan tiba .. Kegiatan ini juga bentuk preventif untuk membersihkan aliran sungai dari sampah yang dapat memicu musibah banjir. Diantaranya dengan mengangkut sampah-sampah plastik maupun organik yang banyak terdapat didaerah aliran sungai, membersihkan tanaman liar dikanan kiri badan sungai serta memperluas daerah aliran sungai yang menyempit karena endapan tanah bercampur lumpur.

“ Hari ini kita gotong royong membersihkan pangkung lampah Pendem dari sampah yang memenuhi badan sungai. Kegiatan ini juga untuk memberikan edukasi pada warga lainnya agar sadar akan kebersihan dan jangan buang sampah ke sungai," kata Bupati Artha.

Menyongsong musim hujan yang turun sebentar lagi , Artha juga mengingatkan potensi banjir yang membhayakan masyarakat disekitar didaerah aliran sungai . “ Jadi hentikan , jangan buang sampah kesungai lagi. Sampah –sampah itu kumpulkan saja didepan rumah masing-masing , nanti ada team dari kebersihan yang akan mengangkutnya. . Nah kami juga ingin melalui gotong royong ini , akan timbul kesadaran dari masyarakat untuk ikut menindaklanjuti. Apabila Kali bersih , derah aliran sungai bersih , potensi banjir bisa diminimalisir , “ tegas Bupati asal Melaya ini.

Langkah ini juga dihimbaunya bisa diikuti masyarakat dibawah , dengan ikut membersihkan lingkungn masing-masing. Mulai dari selokan , got serta sungai terdekat agar jangan ada endapan sampah.

Menurut dia, masyarakat perlu penyadaran hal tersebut karena dampak sungai yang dipenuhi sampah bakal terasa kalau musim hujan tiba. "Sudah pasti air akan melimpah ke jalan, bahkan permukiman penduduk didekat sungai. Apalagi daerah-daerah yang selama ini sering kena banjir harus bebenah, jangan sampai terus-terusan banjir . Harus diawali dengan perubahan perilaku masyarakat untuk tidak buang sampah ke sungai," ucapnya.

Disinggung akan peran dan kesiapan pemerintah daerah menghadapi musim penghujan , Artha juga telah mengintruksikan kepada jajaran dibawahnya untuk waspada. Menurutnya Pemerintah daerah tidak tinggal diam dengan melakukan langkah –langkah preventif menghadapi musim penghujan. Diantaranya menerjunkan team dari Dinas LH serta BPBD yang turun langsung membersihkan sungai. Langkah serupa juga telah disampaikannya kepada para camat serta kelian agar waspada akan potensi banjir dimusim hujan. “ Banjir dihilir tidak bisa dipisahkan dengan kondisi hutan didaerah hulu. Karena itu kami sudah lakukan reboisasi dan penghijauan hutan. Tapi tetap yang terpenting peran serta masyarakat kita untuk ikut menjaga hutan dengan tidak menebang pohon,” ujar Artha.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan aksi bersih-bersih sungai kali ini mengumpulkan sampah plastik sebanyak 45,3 kg serta sampah organik yang merupakan sisa tanaman sebanyak 7 m kubik “ sesuai instruksi bupati kami akan intensifkan kegiatan bersih-bersih sungai sebagai langkah antisipasi turunnya musim hujan, sehingga tidak sampai banjir, “ ungkap Sudiarta. ( abhi/humas)

Kembali