PERINGATAN MAULUD DIKAMPUNG KERAMAT, WABUP INGATKAN PERSATUAN MODAL UTAMA PEMBANGUNAN

Bertempat di Mushollah Al Karomah – Kampung Keramat Loloan Timur , Wabup Jembrana I Made Kembang menghadiri peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1441 H, minggu ( 17/11) .Di bangunan mushollah yang merupakan tertua di Loloan tersebut, Wabup Kembang mengikuti rangkaian ritual/tradisi maulud, mulai dari gunting rambut anak-anak, ambur salim berupa ritual menghamburkan beras kuning, serta doa bersama yang dipimpin KH Ahmad Zainudin dari Banyuwangi.

Terkait peringatan Maulud, Wabup berharap momen itu akan memperteguh kerukunan beragama yang sudah terjalin baik di Jembrana. Ia berharap masyarakat uatamanya generasi muda Jembrana tidak lupa akan sejarah sejak jaman kerajaan dulu , tepatnya abad ke 16 , hubungan antar warga hindu dan umat muslim sudah terjalin harmonis. “ kita diajarkan oleh leluhur untuk senantiasa rukun dan bersaudara. Dulu disini akrab dengan tradisi “ngejot” antara masyarakat berbeda agama. Semangat menyame braya itu begitu kental, sehingga ada sebutan “ Nyame Bali “ dan “ menyame selam”. Nah itu harus kita jaga. Jangan sampai rusak karena provokasi hoaks. Jangan mau diadu domba karena persatuan adalah modal utama pembangunan ,” sebutnya.

Memasuki era digital industri 4.0 , Wabup juga mengingatkan generasi muda jangan lupa akan tradisi. Harus tahu seni tradisi budaya leluhur. “ Contohnya diLoloan sendiri sangat kaya akan tradisi . Termasuk dikampung ini yang dikenal kampung keramat, karena dulu banyak pendekar dan ahli silatnya. Saya minta itu ditekuni, diteruskan , bukan untuk gagahan tapi sebagai prestasi sekaligus menjaga warisan leluhur, “ sambungnya.

Sementara Panitia acara , H. Arzak ,sekaligus takmir mushola, melalui perayaan maulud berharap dapat meningkatkan kerukunna sekaligus menjaga silaturahmi yang sudah terjaga dengan baik. Peringatan Maulud juga dimaknai momen untuk bersedekah , memberikan amal dan akan ada manfaat yang diberikan Allah Yang Maha Kuasa. Terkait bangunan Mushola, Ia menjelaskan mushola tertua di Loloan ini pada tahun 2019 sudah melakukan perehaban , yakni pada bagian tempat wudhu. Selanjutnya tahun depan rencannaya akan ditambah lagi berupa bangunan emperan guna menambah daya tampung umat. ( Abhi/humas Jembrana )

Kembali