PERAYAAN SIWARATRI DI JEMBRANA, BUPATI ARTHA : MOMENTUM INTROSPEKSI DIRI

Perayaan Siwaratri dipusatkan di Pura Jagatnatha Jembrana, dirangkaian dengan persembahyangan tiga tahap, masing-masing dilaksanakan pada pukul 20.00 Wita, pukul 24.00 Wita, dan terakhir memasuki Jumat (24/1) pukul 05.00 Wita. Dalam tahap kedua persembahayangan tepat memasuki pukul 00.00 Wita itu, juga diisi dengan menyandungkan japa mantra 108 kali. Dalam setiap tahapan persembahyangan itu, juga dipanjatkan sembah sembilan kali kepada Hyang Siwa.

Hadir dalam persembahyang yang pertama Bupati Jembrana I Putu Artha, Setda Jembrana I Made Sudiada, PHDI Jembrana, Asisten Setda, Kepala Kementrian Agaman Jembrana, Camat se-Jembrana, Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Jembrana, Peradah Jembrana. Selain diikuti sejumlah pejabat, juga nampak ratusan anak muda memadati pelataran pura untuk ikut melaksanakan persembahyangan bersama, Kamis (23/1).

Ketua Panitia perayaan Siwaratri I Putu Agus Setiawan menyampaikan tema perayaan Siwaratri tahun ini mengambil tema Refleksi Brata Siwaratri Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Hindu sejati dan mengingatkan kembali makna dari brata Siwaratri. “Makna hari Siwaratri sesungguhnya bukanlah melebur dosa melainkan malam perenungan dosa, dengan tujuan tercapainya kesadaran diri. Sebagai malam perenungan, kita mestinya melakukan refleksi atau introspeksi diri atas perbuatan-perbuatan kita selama ini. Sehingga kedepan kita diberikan tuntunan agar dapat keluar dari perbuatan dosa”, ucap Agus Setiawan.

“Pada perayaan Siwaratri ini, selain persembayangan bersama dilaksanakan pula lomba darma wacana tingkat SMA/SMK yang diikuti oleh 7 peserta dan bedah sastra yang diselenggarakan di panggu arda candra pura Jagatnatha Jembrana disela-sela menunggu setiap tahapan persembahyangan , "terangnya.

Bupati Artha dalam dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat, serta generasi muda Hindu yang hadir pada persembayangan kali ini untuk bersama-sama mensucikan malam Siwaratri ini dengan pikiran, perkataan, serta perbuatan yang baik. “Memaknai malam Siwaratri ini sebagai malam untuk merenungi atau introspeksi diri atas setiap perbuatan yang kita lakukan selama ini, sehingga pada malam yang suci ini dikita diberikan tuntunan oleh Ida Sang Hyang Widhi agar dapat keluar dari perbuatan dosa," tegasnya.(ariana/humas)

Kembali