Jegog Mebarung Jembrana Menggema di Panggung PKB ke -44

Sekaa jegog Ghora Yowana Budaya Kelurahan Lelateng dan Sekaa Jogog Swara Ulangun Desa Yeh Sumbul Kecamatan Mendoyo menjadi duta Jembrana dalam parade pagelaran di ajang PKB ke-44 bertempat di Kalangan Madya Mandala Gedung Ksiarnawa Denpasar, senin (27/6).

Disaksikan langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba , keduanya tampil apik membawakan empat garapan tabuh dan tari sukses membius pengunjung yang memadati areal Ksiarnawa Art center.

Sekaa jegog ghora yowana budaya Lelateng menyajikan tabuh tari penyambutan kreasi " angayubagia" pada penampilan pertamanya. Selanjutnya tabuh truntungan gelar hulu yang diinspirasi dari sungai gelar sebagai obyek wisata yang sangat digemari masyarakat Jembrana.

Kemudian ditampilkan tari rekreasi makepung,
Tarian ini menampilkan Mekepung sebagai sebuah tradisi kaum petani yang kini masih tetap hidup di daerah Jembrana. Tarian ini menampilkan gerakan para penunggang kerbau dan gerak-gerak kerbau itu sendiri. Tari Kreasi Mekepung ini juga merupakan tari kreasi baru yang menggambarkan jalannya persiapan dan lomba balapan kerbau atau Mekepung.


Sementara itu, sekaa jegog Swara Ulangun, Banjar Pangkung languan, desa Yehesumbul, Kecamatan Mendoyo pada penampilan pertamanya menyajikan Tabuh truntungan kreasi "pengembak" Tabuh truntungan secara fungsional berfungsi sebagai ucapan selamat datang kepada para penonton atau partner lawan dalam konteks kompetisi kesenian Jegog.

Selanjutnya Tabuh kreasi "Yehsumbul" menampilkan keindahan alam dan persawahan Desa yang heterogen saling menghargai satu sama lain dalam menjaga kerukunan.

Kemudian Tari kreasi luihing paksi, yang menggambarkan burung Jalak Putih mahardika terbang kesana kemari menikmati kehidupan dan alam di sekitarnya.


Sebagai sajian pamungkas, kedua sekaa jegog memainkan atraksi mebarung ( gamelan secara bersama-sama ). Suara gemuruh dari pukulan alat musik jegog dengan penuh semangat membuat suasana ksiarnawa makin meriah .
Kedua jegog saling bersahutan dan menggema mengundang decak kagum penonton yang menyaksikan secara langsung .


Bupati Jembrana I Nengah Tamba sangat berbangga dengan kesenian Jegog sebagai satu-satunya kesenian yang hanya ada dan dimiliki oleh Jembrana.


Bupati menambahkan disamping menjadi ajang promosi ,penampilan
jegog Jembrana di PKB ke-44 sebagai
momentum bahwa kesenian yang hanya di miliki Kabupaten Jembrana ini tidak mati suri. Melainkan tetap eksis sampai sekarang ini.


Bahkan, sebagai bentuk perlindungan dan komitmen kita dalam melindungi dan melestarikan kesenian Jegog ini, Pemkab Jembrana menyerahkan bantuan satu tahun 5 juta kepada masing-masing seke jegog yang ada di Jembrana. Hal tersebut diperuntukkan oleh para seke untuk merawat alat-alat kesenian itu sendiri. "Saya juga telah berkoordinasi dengan Menparektaf RI, dan ia ingin bahwa jegog ini nantinya tampil dalam event G20," tandasnya.



Ia mengatakan sejak awal menjabat sebagai
Bupati,telah membentuk yayasan
jegog Jembrana. Tujuannya untuk menaikkan kelas jegog Jembrana.

"Jadi saya tidak ingin, Jegog Jembrana tampil dikabupaten lain diundang naik truk dan diupah sangt murah. Kita sekarang sudah mulai berbenah, bahwa jegog adalah atraksi budaya yang sangat mahal, kita naikkan kelasnya dan saya akan mendukung penuh langkah tersebut,"

Kembali