Bupati Tamba Buka Workshop Gerakan Bhineka Bantu Kenali Kesulitan Belajar Anak

Jembrana - Bupati Jembrana, I Nengah Tamba didampingi Bunda PAUD Jembrana Ny. Candrawati Tamba, Menghadiri sekaligus Membuka acara Workshop Gerakan Bhineka dengan Tema "Mengenal Kesulitan Belajar pada Anak, Berdamai dengan Matematika dan Pembelajaran Multisensori" di Aula Jimbarwana Lantai II, Kantor Bupati Jembrana, Sabtu (21/9).

Kegiatan workshop guna membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua serta guru tentang kesulitan belajar yang dihadapi anak-anak, Berbagi cara penanganan anak-anak dengan kesulitan belajar melalui pembelajaran sosial emosi pendekatan, cara penanganan anak-anak dengan kesulitan belajar dalam hal literasi dan matematika dasar.

Termasuk membangun komunitas yang berkelanjutan untuk menjalankan visi membantu anak dengan kesulitan belajar di Indonesia


Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan Pendidikan sekarang adalah merdeka belajar, yang membutuhkan kreativitas tidak hanya dari buku. Lebih banyak pengamatan dan menganalisa yang akhirnya membuat suatu kesimpulan-kesimpulan dari cara berpikir dan menganalisa untuk membuat suatu kreativitas.

"Tanggungjawab bapak/ibu sungguh luar biasa, saya rasa menjadi guru juga menjadi orang tua bagi anak-anak yang bukan anak kita sendiri yang berbeda-beda karakternya. Itu perlu kesabaran dan jiwa pahlawan sehingga guru itu disebut pahlawan tanpa tanda jasa,"ucapnya


Lebih lanjut, Pihaknya mengapresiasi seluruh guru yang juga telah mengukir banyak prestasi bagi kabupaten Jembrana, dan mendukung kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk mengasah anak-anak kita agar semakin cerdas.

"Saya memberikan apresiasi kepada seluruh guru yang juga telah mengukir banyak prestasi bagi kabupaten Jembrana. Dan Saya mendukung kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk mengasah anak-anak kita agar semakin cerdas, menjadi anak-anak Jembrana yang sukses ke depannya, "ujarnya


Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 200 orang yang terdiri dari perwakilan sekolah baik PAUD, Sekolah Dasar maupun dari parenting sekolah.

"Mengingat keterbatasan tempat karena beberapa fasilitas umum di Kabupaten Jembrana sedang dalam perbaikan maka untuk kesempatan kali ini ada pembatasan peserta dari kalangan masyarakat umum," ucapnya

Pihaknya berharap, adanya workshop kali ini akan mendukung iklim pendidikan inklusi di Kabupaten Jembrana.

"Kami berharap dengan adanya workshop kali ini akan mendukung iklim pendidikan inklusi di Kabupaten Jembrana,"pungkasnya (Gusadi/HmsJ)

Kembali