Makepung Lampit , ajang Menjaga Warisan Budaya

Jembrana - Lomba Makepung Lampit sebagai salah satu warisan budaya di Kabupaten Jembrana kini kembali digelar, Minggu (26/11) di Sirkuit Makepung Lampit Subak Tegalwani Pangkung Jajung Cibunguran, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Ajang mekepung diatas lumpur ini sukses menyedot ribuan penonton yang hadir. Berbeda dengan mekepung yang telah dikenal sebelumnya dengan sirkuit dijalur lintasan padat , atraksi mekepung lampit menggunakan sirkuit dilahan sawah berlumpur.



Menariknya, selain menyaksikan perlombaan makepung lampit, Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna juga ikut berpartisipasi sebagai joki menjajal sirkuit sepanjang 50 meter tersebut.

Usai menyaksikan perlombaan Makepung Lampit Cup, Wabup Ipat menyampaikan, adanya Makepung Lampit ini juga untuk memperkenalkan budaya Jembrana di kancah internasional.

“Kalau Makepung darat itu kan sudah diakui memang, nah ini sekarang Makepung Lampit di sawah juga harus dilestarikan,” ungkapnya.

Pihaknya menambahkan, kegiatan Makepung ini adalah bagian dari atraksi Budaya yang ada di Kabupaten Jembrana.

“Makepung Lampit ini merupakan bagian dari warisan budaya leluhur kita, agar selalu dijaga, jangan sampai hilang,” ujarnya.


Sementara itu, Koordinator Mekepung, I Made Mara mengatakan pelaksanaan Makepung Lampit Cup diikuti sebanyak 40 orang peserta.

Mengenai aturan perlombaan, lanjut Astawa, nantinya dalam lintasan sepanjang kurang lebih 50 meter ini ada tiga bendera berjejer di sepanjang lintasan dengan jarak bendera pertama 10 meter, bendera ke dua 20 meter dan bendera ke tiga 20 meter.

“Bendera pertama itu untuk start, bendera kedua itu untuk batas joki Makepung duduk diatas lampit, sementara bendera ketiga untuk finish,” jelasnya (Adi/Humas)

Kembali