Wujud Komitmen Pembangunan Berkelanjutan, Kabupaten Jembrana Raih Peringkat Kedua Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Se-Bali

November 28,2023
Kabupaten Jembrana berhasil mencatatkan prestasi sebagai kabupaten terbaik kedua Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2023 di tingkat Provinsi Bali. Penghargaan tersebut diserahkan Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra, S.Sos., M.Si., dan diterima langsung oleh Kepala Bappeda Kabupaten Jembrana, I Made Sudantra, S.E., M.Si. didampingi Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi, dan Data Pembangunan Daerah, I Gede Eka Dita Prasetya, S.Kom., M.E., di sela-sela acara Forum Bappeda se-Bali yang dilaksanakan Jumat, 24 November 2023 di Kintamani, Kabupaten Bangli.
Penghargaan Pembangunan Daerah ini merupakan suatu bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah dalam penyusunan perencanaan yang berkualitas, pencapaian target-target pembangunan, dan juga inovasi daerah yang telah dilakukan. Sebagai salah satu kabupaten/kota di Bali, Pemerintah Kabupaten Jembrana senantiasa berkomitmen mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional dan provinsi melalui penyelarasan perencanaan pembangunan yang berkelanjutan.
Penghargaan ini tidak lepas dari sinergitas dan harmonisasi pimpinan daerah bersama seluruh jajaran Perangkat Daerah dan stakeholder terkait dalam melakukan inovasi yang membawa dampak kemajuan dan pembangunan berkelanjutan. Sinergitas dan harmonisasi pembangunan melalui inovasi daerah harus dilakukan sejak tahapan perencanaan pembangunan sehingga ada kepastian keberlanjutan dan dukungan daerah dalam pelaksanaannya.
Inovasi daerah dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan yang diangkat Pemerintah Kabupaten Jembrana pada penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2023 ini adalah Program SI PEKAK LARI yang merupakan singkatan dari Sinergi Pengembangan Kawasan Kakao Lestari. Hal ini tak lepas dari potensi produk pertanian coklat di Kabupaten Jembrana sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan daerah. Inovasi Jembrana untuk peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk kakao ini menjadi kebijakan yang dituangkan dalam perencanaan pembangunan daerah untuk mendukung tema Rencana Kerja Pemerintah tahun 2023 yaitu “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Dengan luasan lahan kakao sebesar 6.300 hektar dan sebanyak 146 Subak Abian yang tersebar di seluruh wilayah, Kabupaten Jembrana dapat menghasilkan rata-rata produksi 3.000 ton/tahun. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, ekspor kakao kering di tahun 2020 mencapai 37,21 ton dalam bentuk biji fermentasi. Pada tahun 2021, ekspor biji kakao fermentasi sempat mengalami penurunan menjadi 19,5 ton namun dibarengi dengan ekspor kakao dalam bentuk pasta sebesar 2,7 ton. Di tahun 2022, ekspor kakao dalam bentuk biji fermentasi kembali mengalami peningkatan menjadi 38,3 ton. Memperhatikan kualitas kakao Jembrana yang telah diakui dunia, pemerintah daerah berupaya memaksimalkan produksi kakao melalui sinergi dan peningkatan kapasitas kelembagaan petani kakao untuk pengembangan dan pemberdayaan komoditas kakao fermentasi serta peningkatan nilai tambah produk kakao Jembrana.
Dengan pencapaian penghargaan terhadap sinergitas perencanaan pembangunan dan inovasi daerah sebagai upaya peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk kakao ini, Pemerintah Kabupaten Jembrana bersama seluruh stakeholder berkomitmen untuk menjamin keberlangsungan program inovasi guna keberhasilan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan sektor-sektor unggulan di Jembrana. Tidak hanya itu, penghargaan ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi semua pihak untuk menemukan berbagai inovasi lain yang mampu menggali potensi-potensi Jembrana dalam mendukung pembangunan berkelanjutan demi mewujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia Berlandaskan Tri Hita Karana menuju Jembrana Emas Tahun 2026. (Ni Luh Putu Suardiyanti-Analis Kebijakan Ahli Muda Bappeda Jembrana)

Kembali